Memahami Diriku Sendiri | 20 Februari 2025
Aku memikirkan tentang bagaimana aku bisa sampai di sini dan bagaimana sebelumnya aku terpeleset. AKu membaca buku pikiranku (semacam catatan harian) yang sebelum-sebelumnya, dan melihat betapa terpuruknya aku. Namun, di sana aku melihat diriku yang kehilangan arah, kesulitan untuk mencari jalan keluar, gregetan aku ingin memberinya petunjuk tentang apa yang harus ia lakukan. Namun dengan pikiran ini juga aku harusnya sadar bahwa aku yang sekarang juga bisa seperti itu, lalu kesadaranku yang lebih tinggi gregetan untuk memberi petunjuk.
Aku melihat masalah-masalah yang menghambatku sekarang, dan bagaimana aku bisa bangkit. Masalahnya, terlalu banyak distraksi negatif, mengabaikan detail-detail kecil, pola tidur yang berantakan, dopamin yang terlampau tinggi, dan persepsi yang salah.
Ada persepsi yang aku ubah yang mungkin mengubah gaya hidupku secara keseluruhan. Aku berpikir bahwasannya tidak ada perbedaannya saat aku membaca buku dengan saat aku berselancar di internet, antara menulis dan berpikir dengan bermain puzzle. Perilaku produktif bukan berarti lebih melelahkan otak dan tubuh, perilaku menyenangkan seperti scrolling dan sebagainya bukan berarti tidak menyerap energi otak dan tubuh. Perbedaannya hanyalah, mana yang paling menyenangkan?
Dengan melakukan dopamin detoks, aku mereduksi produksi dopamin harianku, dan lama kelamaan akan menurunkan dopamine baseline sehingga aku lebih menghargai hal-hal yang memberikan dopamin dengan kadar yang lebih kecil. Aku semakin menikmati hal kecil yang sederhana serta lebih peka terhadap lingkungan. Intinya, aku lebih bahagia, aku lebih menikmati menulis dan membaca, aku lebih mau melakukan sesuatu tanpa menunda-nunda.
Pola tidur yang membaik membuatku lebih bersemangat dan berenergi, mungkin juga akan membantu pemulihan dan perkembangan.
Aku dapat melakukan perbaikan ini karena aku memiliki beberapa pengetahuan tentang neurosains dan fisiologi. Aku juga sering menulis dan membaca. Aku juga selalu berusaha untuk bangkit kembali dari keterpurukan, ini adalah kesekian ratus kalinya aku berupaya. Jadi, komponen utama untuk kebangkitan (pengembangan diri) adalah: Pengetahuan, literasi, dan Tekad.